2025, Pasar Hunian Sewa Masih Menjanjikan
Rentfix – Harga properti yang semakin tinggi, lebih banyak orang, terutama generasi milenial dan Gen Z, memilih menyewa daripada membeli. Ini membuka peluang besar bagi investor untuk memanfaatkan properti sebagai sumber pendapatan sewa yang stabil.
Pada 2025, lokasi tetap menjadi penentu utama kesuksesan investasi properti sewa. Daerah dengan akses mudah ke pusat bisnis dan fasilitas umum, terutama di kawasan yang sedang berkembang, akan menjadi incaran penyewa potensial.
Sementara itu, survei BI juga menunjukkan indeks permintaan properti komersial untuk kategori sewa pada kuartal III-2024 tercatat tumbuh sebesar 4,1% meningkat dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 4%.
Adapun permintaan properti komersial untuk kategori jual pada kuartal III tumbuh sebesar 0,27%, sedikit melambat dari kuartal II yang tumbuh sebesar 0,31% secara tahunan.
Data Rumah123 juga menunjukkan bahwa permintaan sewa properti komersial dalam sebelas bulan pertama 2024 meningkat sampai 18,5% secara tahunan.
Pertumbuhan permintaan tertinggi terjadi di wilayah Jakarta Selatan mencapai 28,19%, menyusul Bandung yang tumbuh 21,05%, di Badung meningkat 7,76%, Jakarta Barat naik 7,38%, Jakarta Utara 5,36%, Surabaya 3,71%, Jakarta Pusat 3,52%, dan Tangerang 2,77%
Tahun 2025 jadi tahun penuh harapan dan optimisme bagi Aparkost ( Apartemen Kost ) seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Setidaknya fase terberat Aparkost dilewati dengan segala dinamikanya hingga seperti kondisi yang ada saat ini. Perjuangan menjangkau dan menangkap pasar hunian kos terus tetap dilakukan dalam kesehariannya.
Fajri Hidayat selaku GM MGMT Aparkost mengatakan bahwa MGMT sebagai pengelola Aparkost dihadapkan pada dua dilema, yaitu terkait harga sewa hunian yang yang harus dinormalkan atau sama seperti sebelum terjadi pandemi agar bisa memenuhi kebutuhan operasional yang meningkat karena adanya kenaikan harga-harga kebutuhan dasar.
Di sisi lainnya, Aparkost berhadapan dengan daya sewa para penyewa belum sepenuhnya normal seperti sebelum pandemi .
“Bagi Aparkost tahun 2025 jadi tantangan untuk tetap optimistis dengan menyetarakan daya sewa dan kebutuhan operasional secara proporsional hingga bisa ke arah harapan utama para investor Aparkost,”kata Fajri dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (21/1/2025).
“Sesungguhnya pada Semester II 2024 sudah ada penyesuaian harga sewa. Pada awalnya pasti ada resistensi pasar. Tahun 2025 MGMT berupaya serius untuk penyesuaian harga sewa menyeluruh ke semua lokasi Aparkost,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu akhirnya diterima juga oleh pasar dan bahkan malah bertambah dengan adanya konsumen baru.
“Jika hal ini terjadi ke arah yang lebih baik maka akan terjadi peningkatan jumlah SDM untuk menunjang penyempurnaan operasional yang lebih baik lagi. Saat pandemi lalu Aparkost juga terdampak selain sisi pemasukan ada juga pengurangan SDM untuk mengimbangi finansial yang didapat,”jelasnya.
“Saat ini Aparkost masuk masa pemulihan dan berbenah agar bisa menyelaraskan pemasukan melalui daya saing pasar hunian sewa yang kian bertumbuh,”ungkapnya.
“Adanya kenaikan harga sewa tentunya harus terus diimbangi dengan mutu layanan dan program sebagai penyeimbang kenaikan harga sewa,”imbuhnya sepert dilansir dari Investor.id.